Jumat, 30 April 2010

HURUF JEPANG

HURUF JEPANG


Bahasa Jepang

info dengarkan (日本語; romaji: Nihongo) merupakan bahasa resmi di Jepang dan jumlah penutur 127 juta jiwa.

Bahasa Jepang juga digunakan oleh sejumlah penduduk negara yang pernah ditaklukkannya seperti Korea dan Republik Cina. Ia juga dapat didengarkan di Amerika Serikat (California dan Hawaii) dan Brasil akibat emigrasi orang Jepang ke sana. Namun keturunan mereka yang disebut nisei (二世, generasi kedua), tidak lagi fasih dalam bahasa tersebut.

Bahasa Jepang terbagi kepada dua bentuk yaitu Hyoujungo (標準語), pertuturan standar, dan Kyoutsugo (共通語), pertuturan umum. Hyoujungo adalah bentuk yang diajarkan di sekolah dan digunakan di televisi dan segala perhubungan resmi.

Lafal vokal

Japanese (standard) vowels.png

Bahasa Jepang mempunyai 5 huruf vokal yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, dan /o/.

Lafal vokal bahasa Jepang mirip bahasa Melayu. Contohnya:

  • /a/ seperti "bapa"
  • /i/ seperti "ibu"
  • /u/ seperti "urut"
  • /e/ seperti "esok"
  • /o/ seperti "obor"

Tulisan bahasa Jepang

Tulisan bahasa Jepang berasal dari tulisan bahasa China (漢字/kanji) yang diperkenalkan pada abad keempat Masehi. Sebelum ini, orang Jepang tidak mempunyai sistem penulisan sendiri.

Tulisan Jepang terbagi kepada tiga:

Kedua aksara terakhir ini biasa disebut kana dan keduanya terpengaruhi fonetik bahasa Sansekerta. Hal ini masih bisa dilihat dalam urutan aksara Kana. Selain itu, ada pula sistem alihaksara yang disebut romaji.

Bahasa Jepang yang kita kenal sekarang ini, ditulis dengan menggunakan kombinasi aksara Kanji, Hiragana, dan Katakana. Kanji dipakai untuk menyatakan arti dasar dari kata (baik berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata sandang). Hiragana ditulis sesudah kanji untuk mengubah arti dasar dari kata tersebut, dan menyesuaikannya dengan peraturan tata bahasa Jepang.

Kana

Aksara Hiragana dan Katakana (kana) memiliki urutan seperti dibawah ini, memiliki 46 set huruf masing-masing. Keduanya (Hiragana dan Katakana) tidak memiliki arti apapun, seperti abjad dalam Bahasa Indonesia, hanya melambangkan suatu bunyi tertentu, meskipun ada juga kata-kata dalam bahasa Jepang yang terdiri dari satu 'suku kata', seperti me(mata), ki (pohon) ni (dua), dsb. Abjad ini diajarkan pada tingkat pra-sekolah (TK) di Jepang.

Kanji

Banyak sekali kanji yang diadaptasi dari Tiongkok, sehingga menimbulkan banyak kesulitan dalam membacanya. Dai Kanji Jiten adalah kamus kanji terbesar yang pernah dibuat, dan berisi 30.000 kanji. Kebanyakan kanji sudah punah, hanya terdapat pada kamus, dan sangat terbatas pemakaiannya, seperti pada penulisan suatu nama orang.

Oleh karena itu Pemerintah Jepang membuat suatu peraturan baru mengenai jumlah aksara kanji dalam Joyō Kanji atau kanji sehari-hari yang dibatasi penggunaannya sampai 1945 huruf saja. Aksara kanji melambangkan suatu arti tertentu. Suatu Kanji dapat dibaca secara dua bacaan, yaitu Onyōmi (adaptasi dari cara baca China) dan Kunyōmi (cara baca asli Jepang). Satu kanji bisa memiliki beberapa bacaan Onyomi dan Kunyomi.

Tanda baca

Dalam kalimat bahasa Jepang tidak ada spasi yang memisahkan antara kata dan tidak ada spasi yang memisahkan antara kalimat. Walaupun bukan merupakan tanda baca yang baku, kadang-kadang juga dijumpai penggunaan tanda tanya dan tanda seru di akhir kalimat.

Tanda baca yang dikenal dalam bahasa Jepang:

  • 。(句点/kuten) Fungsinya serupa dengan tanda baca titik yakni untuk mengakhiri kalimat.
  • 、(読点/toten) Fungsinya hampir serupa dengan tanda baca koma yakni untuk memisahkan bagian-bagian yang penting dalam kalimat agar lebih mudah dibaca

Angka dan Sistem Penghitungan

Bangsa Jepang pada zaman dahulu (dan dalam jumlah yang cukup terbatas pada zaman sekarang) menggunakan angka-angka Tionghoa, yang lalu dibawa ke Korea dan sampai ke Jepang. Berikut ini adalah daftar angka-angka Jepang.


Satu

Dua

Tiga

Empat

Lima

Enam

Tujuh

Delapan

Sembilan

Sepuluh

Setelah Kekaisaran Jepang mulai dipengaruhi oleh Eropa, angka-angka Latin mulai digunakan secara besar-besaran, dan hampir mengganti sepenuhnya kegunaan angka Tionghoa ini.

Dalam penggunaannya di Bahasa Jepang, dan untungnya juga agak mirip di bahasa Indonesia, angka-angka ini tidak bisa digunakan seperti itu saja untuk menyatakan sebuah jumlah dari sebuah barang, waktu dan sebagainya. Pertama-tama jenis barangnya harus dipertimbangkan, lalu ukurannya, dan akhirnya jumlahnya. Cara berhitung untuk waktu dan tanggal pun berbeda-beda, maka satu hal yang harus dilakukan adalah menghafalkan cara angka-angka ini bergabung dengan satuannya.

Tata Bahasa

Tata kalimat dalam Bahasa Jepang memakai aturan subyek-obyek. Subyek, obyek dan relasi gramatika lainnya biasa ditandai dengan partikel, yang menyisip di kalimat dan disebut posisi akhir (postposition). Struktur dasar kalimat memakai cabang topik. Contohnya adalah, Kochira-wa Tanaka-san desu (こちらは田中さんです). Kochira ("ini") merupakan topik dari kalimat ini. Kata kerjanya ialah "desu" yang berarti "it is" dalam bahasa Inggris. Dan yang terakhir, Tanaka-san desu merupakan cabang atau komentar dari topik ini.

[sunting] Infleksi dan Konjugasi

Dalam bahasa Jepang, kata benda tidak memiliki bentuk numeral, jenis kelamin, atau aspek lainnya. Contohnya pada kata benda hon (本) yang mungkin berarti sebuah atau beberapa buku. Juga pada kata hito (人) yang mungkin berarti orang atau sekumpulan orang. Kata untuk menyebut orang biasanya dalam bentuk tunggal, contohnya Harada-san. Kalau kata panggil jamak, biasanya disebut -tachi.

Pertanyaan mempunyai bentuk yang sama dengan kalimat afirmatif. Intonasi akan meninggi setiap akhir dari kalimat pertanyaan. Dalam situasi resmi, biasanya kalimat pertanyaan disertai partikel -ka. Contohnya, kalimat ii desu (いいです。) yang berarti "Baiklah" menjadi bentuk ii desu ka (いいですか?) yang berarti "Boleh kan?". Biasanya pada situasi tidak resmi, partikel -noDoshite konai-no? yang berarti "Kenapa (kamu) tidak datang?". (の) untuk menunjukkan penekanan, contohnya pada kalimat

Kalimat negatif dibentuk dengan merubah bentuk kata kerja. Contohnya pada kalimat Pan o taberu (パンを食べる。) yang artinya "Saya akan makan roti) menjadi Pan-o tabenai (パンを食べない。) yang artinya "Saya tidak akan makan roti".

[sunting] Adjektiva

Ada tiga bentuk kata sifat dalam bahasa Jepang:

  1. 形容詞 (keiyoshi) yaitu penambahan partikel -i, yang memiliki akhiran konjugasi い (i). Contohnya: 暑い日 (atsui hi) yang berarti "hari yang panas"
  2. 形容動詞 (keiyodoshi) yaitu penambahan partikel -na. Contoh: 変なひと (henna hito) yang berarti "orang aneh"
  3. 連体詞 (rentaishi) yaitu kata sifat sebenarnya. Contoh: あの山 (ano yama)

Partikel

Bahasa Jepang juga memiliki beberapa partikel yaitu:

  • ga untuk bentuk nominatif
  • ni untuk bentuk dativ.
  • no untuk bentuk genital
  • o untuk bentuk akusatif
  • wa sebagai topik

Kesopanan

Biasanya untuk menghormati orang yang lebih tinggi, seperti kepada menteri atau direktur, dipakai bahasa Jepang sopan yang disebut (丁寧語) teineigo. Untuk menyebut nama menteri, diakhiri dengan partikel -sama atau -sangi. Contoh: Katsumoto-sangi (勝本ー参議). Untuk berkenalan, kita harus menggunakan bentuk bahasa sopan. Tapi, kalau sudah akrab, kita boleh memakai bahasa umum.

Kosa kata

Bahasa Asli Jepang yaitu berasal dari bahasa asli pemukim Jepang zaman dahulu disebut yamato kotoba (大和言葉 ) yang berarti kosa kata Yamato. Kosakata Jepang sebagian besar berakar atau berasal dari Cina disebut kango (漢語) yang masuk pada abad ke-5 lewat Semenanjung Korea. Jepang banyak mengadopsi kosakata dari bahasa Inggris, kata-kata adopsi ini umumnya ditulis menggunakan huruf katakana. Contoh: マイカー (maikaa - sama dengan pelafalan "my car") yang berarti "mobil saya"



SUMBER: ttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jepang




Bahasa jepang memiliki beberapa jenis huruf yaitu hiragana, katakana dan kanji. Tentu saja ke semua jenis huruf itu memiliki perbedaan dalam penggunaanya. Kalau nggak berbeda ngapain juga dikasih nama yang berbeda :D

Berikut perbedaan fungsi dan penggunaan semua jenis huruf bahasa jepang tersebut :

Huruf Hiragana dulunya digunakan oleh para wanita jepang (makanya bentuk tulisannya halus). Sedangkan penggunaanya adalah untuk :

  • kata keterangan
  • Perkataan dimana kanjinya lama tidak digunakan atau bahkan sudah tidak diketahui
  • digunakan untuk situasi yang formal.

hiragana

Bersama kanji, dulu huruf katakana hanya digunakan oleh kamu lelaki (makanya bentuknya lurus-lurus).Digunakan untuk kata-kata yang berasal dari bahasa asing yang kemudian diserap menjadi bahasa jepang.

katakana

Sedangkan yang ketiga adalah huruf kanji, bentuknya mirip dengan huruf cina.. karena memang asalnya darisana. Dipakai untuk melambangkan konsep atau ide.

kanji

Selain itu ada juga huruf romaji yang merupakan sistem alihaksara.

Nah umpamanya sekarang anda sedang membutuhkan untuk menterjemahkan huruf indonesia menjadi huruf jepang. Berikut beberapa web service yang dapat melakukannya

  • http://translate.google.com/translate_t#
  • http://sukimania.ddo.jp/trans/trans_e.php
  • http://nihongo.j-talk.com/parser/

Sedangkan untuk software jenis huruf jepang anda bisa menggunakan.

  • Quick TransLation – Firefox plugin

Yang saya dengar menguasai bahasa jepang itu lebih mudah dari bahasa inggris. Karena pengejaannya hampir sama. Yang menjadi persoalan adalah jenis huruf. Mungkin untuk huruf hiragana dan katakana tidak masalah karena memang hanya berjumlah 46. Sedangkan untuk huruf kanji, konon katanya anda harus menghafal sampai 9000 untuk dapat membaca koran disana.

SUMBER: http://blogbintang.com/huruf-bahasa-jepang-hiragana-katakana-kanji



BERBAGAI HURUF JEPANG



Sabtu, 24 April 2010

anime

Beberapa gmbr anime





Anime (アニメ) (baca: a-ni-me, bukan a-nim) adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang.

Kata anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter katakana a, ni, me (アニメ) yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris "Animation" dan diucapkan sebagai "Anime-shon".
Anime pertama yang mencapai kepopuleran pada tahun 1963. Sekarang anime sudah sangat berkembang jika dibandingkan dengan anime zaman dulu. Dengan grafik yang sudah berkembang sampai alur cerita yang lebih menarik dan seru. Masyarakat Jepang sangat antusias menonton anime dan membaca manga.
biasanya anime memiliki ciri fisik bermata besar dg hidung dan mulut yang sangat mungil